Senin, 24 Desember 2018

Pakaian Adat Bali

Pakaian Adat Bali



Bali ialah satu propinsi yang kaya kebudayaan. Serta satu bentuk warisan budaya yang ada ialah berbentuk baju adat. Baju Adat Bali atau pakaian ciri khas Bali seperti kita ketahui menawarkan bermacam macam warna-warni dalam penampilannya. Juga mempunyai nilai estetika yang tinggi tentunya. Baju adat ini biasa dipakai untuk pekerjaan upacara keagamaan atau untuk penggunaan keseharian di Bali. 
Seperti baju adat dari daerah yang lain, baju adat Bali juga mempunyai type yang berlainan untuk pria serta wanita. Beberapa waktu ke belakang, beberapa orang Bali, terutamanya pria sering tidak kenakan pakaian untuk badan sisi atas mereka. Akan tetapi dalam aplikasinya sekarang, seperti telah ada  wanita Bali kenakan pakaian adat Kebaya serta pria kenakan jas berkerah.

Pada umumnya, berikut beberapa nama baju adat Bali sekarang ini 

Pria: Penutup kepala (udeng), Pakaian (jas berkerah), kamen, saput, selendang 
Wanita: Sanggul, Kebaya, kamen serta selendang. 
Dapat disebut, baju adat Bali sudah banyak mengalami evolusi serta perubahan. Namun kesan-kesan religius yang dijunjung penduduk Bali yang sebagian besar beragama Hindu masih kental rasanya. 
Baju Adat Bali termasuk juga pakaian adat (tradisional ciri khas) Indonesia yang cukuplah gampang digunakan, Mungkin Anda yang mencari info dimana dapat memperoleh baju adat Bali ini. Anda dapat memperolehnya di banyak tempat seperti di Pasar Tradisional yang banyak menyebar di tiap-tiap kota di Bali. 

Oke di artikel kesempatan ini lebih komplet kita akan mengulas dengan detil mengenai baju adat Bali tersebut. 
Dengan penampilan, baju adat Bali ini jelas miliki keunikan sendiri. Yang dengan ciri itu, beberapa orang bisa dengan gampang mengetahui jika itu ialah baju adat atau pakaian tradisional dari daerah Bali.

Pakaian Adat Bali Untuk Pria

Dalam pengaplikasiannya, beberapa pria Bali juga sering kenakan pakaian tradisionalnya ini dalam pekerjaan keagamaan. Akan tetapi juga tidak tutup peluang untuk digunakan dalam pekerjaan keseharian. 
Serta seperti dijelaskan diatas, baju adat Bali untuk pria terbagi dalam bagian-bagian mulai dari atas kepala serta ke bawahnya. 
Untuk lebih detilnya, mari kita ulas satu-satu mengenai nama baju adat Bali yang biasa digunakan oleh pria.

  • 1. Udeng – Ikat Kepala atau Penutup kepala pada pakaian tradisional Bali


Udeng ialah semacam ikat atau penutup kepala yang biasa digunakan oleh beberapa pria Bali. Bisa disebut Udeng ini adalah komponen terpenting dalam penggunaan baju adat Bali. Pasalnya penggunaan udeng seolah jadi keunikan baju adat Bali yang pasti tidak dapat dipisahkan. 
Bahan pembentuknya sendiri ialah dari kain yang dijahit serta dibuat menjadi penutup kepala ciri khas tradisional Bali. Sering dipakai beberapa pria untuk lakukan ritual beribadah di Candi. Tetapi seringpula kita dapatkan di luar pekerjaan ibadahpun, beberapa pria Bali masih kenakan udeng ini menjadi pelengkap bajunya. Serta itu boleh-boleh saja tentu saja. 

Akan tetapi pasti untuk dua manfaat pemakaian yang berlainan itu, juga umumnya dipakai type udeng yang berlainan. Berarti bila udeng untuk pekerjaan upacara keagamaan, umumnya itu berwarna putih polos. Lainnya kembali dengan udeng untuk digunakan pada kegiatan sehari-harinya, umumnya bermotif. 
Disaksikan dari sisi memiliki bentuk yang unik, udeng ini pula miliki filosofi pamakaian. Kebaradaan simpul ciri khas dibagian tengah penutup kepala ini mengkhiaskan kewajiban pemakaiannya untuk selalu berfikir bersih serta masih khusyuk waktu melakukan upacara keagamaan ataupun pekerjaan keseharian.
  • 2. Kamen – Kain bawahan baju


Kamen (seperti sarung) ialah kain tradisional berupa persegi yang dapat digunakan oleh pria serta wanita Bali. Terbuat dari kain tipis, yang lalu digunakan lewat cara diikatkan atau dililitkan pada badan seorang. Jadi fungsinya jelas yaitu menjadi bawahan alternatif celana. 
Ukurannya sendiri tidak jauh beda dengan kain sarung biasanya. Yaitu dengan panjang seputar 2 mtr. serta tinggi 1 mtr.. 

Penggunaan kamen pada pria dapat disebut begitu berlainan dengan kamen untuk wanita. Kain kamen untuk pria diikatkan dengan melingkar dibagian pinggang dari kiri ke kanan. Serta dibuat dikit lipatan dibagian depannya dengan simpul spesifik. 

Untuk pemakaiannya, jarak kain kamen dengan telapak kaki yakni seputar satu jengkal. Lalu lipatan di bagian tengah menyengaja dibikin lancip dengan ada dikit sisi yang menjulur ke tanah. Hal itu sekaligus juga melambangkan satu penghormatan pada tanah leluhur penduduk Bali. 
Ikatan atau simpul pada penggunaan kamen melambangkan satu dedikasi atau Dharma.
  • 3. Pakaian tradisionil Bali – Pakaian Safari (Jas Berkerah)


Selanjutnya yang paling penting dalam berpakaian tentu saja baju. Dalam baju adat Bali sendiri, untuk pakaian yang dipakai pria ialah semacam baju tertutup dengan kancing dan berkerah. 
Umumnya pakaian yang dikenaka ialah berwarna putih. Seperti tidak ada nama spesial untuk pakaian pakiaan adat Bali ini sendiri. Dengan ketentuan penggunaan juga tidak ada yang dengan lugas mengikat, mesti seperti ini atau seperti itu. 
Pakaiannya terkadang ada yang bersaku di samping kiri dada, ada pula yang tidak. Yang terpenting bajunya rapi, bersih serta sopan tentu saja. Serta saat digabungkan dengan simpatisan pakaian yang lain masih tampak sesuai serta indah dilihat.
  • 4. Saput


Saput ialah semacam kain bercorak yang biasa dipakai dibagian susunan atas kamen. Jadi pemakaiannya dipakai sesudah kamen terpakai dengan prima. 
Langkah mengenakannya adalah dengan mengikatkan saput di sekitaran pinggang serta diputar dari kanan ke kiri. Kain saput ini pula sering digunakan dalam macam upacara keagamaan atau pernikahan.
  • 5. Sabuk Selendang


Menjadi pelengkap serta aksesori simpatisan, dapat juga dipakai sabuk dalam menggunakan pakaian tradisional Bali. Sabuk yang dipakai juga tentunya sabuk tradisional, yaitu berbentuk kain yang diikatkan dengan simpul hidup di pinggang sesudah kamen serta saput. 
Filosofi dari pemakaiannya sendiri yakni mengkiaskan kewajiban untuk dapat mengatur diri dari beberapa hal jelek. Yang manakah perihal ini begitu penting sangkanya buat seseorang pria.

Pakaian Adat Bali Untuk Wanita

Buat wanita, baju adat Bali terbagi dalam sanggul serta empat baju penting: 
  1.  Sanggul 
  2.  Semacam sarung yang diketahui sebagai kamen, 
  3.  Blus (kebaya) serta dua cummerbands, 
  4.  Sabuk serta 
  5.  Selendang. 
Kamen ialah kain tenun atau kain batik yang melilit di seputar pinggang, menjulur hampir ke tanah. Kain ini diikat di pinggang dengan sabuk. Panjang selempang kamen ini sekitar 2 mtr.. 

Kebaya ialah style kenakan pakaian ciri khas Bali yang relatif baru. Ada sejak penaklukan kolonial Belanda di Bali. Sebelumnya, seperti yang dapat disaksikan dari lukisan serta photo Bali era ke-19 serta awal era ke-19 serta foto-foto orang Eropa, wanita Bali umumnya membiarkan lengan serta pundak mereka terbuka. 
Dalam penyusunan keseharian, seperti kerja di sekitar rumah, menanam padi, atau jual gandum di pasar, sabuk umumnya diikatkan di dalam tulang rusuk. 

Tetapi pada acara-acara sah, seperti upacara serta tarian di candi, jadi penampilan yang menggambarkan kerendahan hati begitu diprioritaskan. 
Praktek ini dijaga dalam baju standard penari wanita Bali sekarang ini. Penari Legong masih tetap menggunakan sabuk benang emas spesial, Ikatannya demikian erat hingga batasi kebebasan berjalan mereka. Berikut hanya satu langkah untuk mencegahnya jatuh di dalam pertunjukan tarian yang meriah. 

Tetapi praktek menutup sabuk seketat mungkin di sekitar badan wanita menyebar luas diantara semua wanita, tidak cuma penari. Dalam artian ini, sabuk sama juga dengan korset Barat. Ini mengikat serta meratakan sisi perut hingga enak dilihat. 

  • 1. Sanggul Bali


Dari sisi atas kepala, seperti unsur baju adat wanita dari banyak daerah lainnya, di Bali juga wanitanya ikut memakai sanggul. Yang manakah dengan pemakaian sanggul ini tentu saja dapat meningkatkan keanggunan dari wanita yang mengenakannya. Lebih buat wanita Bali yang populer dengan ke ayuan nya. 

Sanggul atau biasa dimaksud pusung pada baju adat Bali ada juga beberapa macam yang berlainan. Sekurang-kurangnya ada tiga jenis sanggul yang dibedakan berdasar pada memiliki bentuk. Ke-3 sanggul itu yakni pusung gonjer, pusung kekupu serta pusung tagel. Tidak hanya memiliki bentuk beda, ke-3 sanggul itu sekaligus juga menjadi ciri serta pembeda 

Pusung kekupu (podgala) umumnya digunakan dengan spesial oleh wanita yang sudah berstatus janda. 

Pusung gonjer, biasa dipakai oleh wanita yang masih tetap lajang alias belumlah menikah.

Serta pusung tagel digunakan oleh wanita yang telah menikah. 
Pusung kekupu atau biasanya diberi nama juga pusung podgala dipakai spesial buat wanita yang telah mempunyai status janda, pusung gonjer digunakan spesial untuk wanita yang lajang atau belumlah menikah , serta yang paling akhir pusung tagel digunakan spesial untuk kelompok wanita yang sudah nikah.
  • 2. Kebaya Bali


Seperti dalam baju adat Jawa Barat, buat wanita di Bali ikut umumnya kenakan kebaya menjadi komponen terpenting dalam berbusanan tradisional. 
Mengenai kebaya tradisional yang biasa dipakai beberapa wanita Bali ini mempunyai corak atau motif yang lumayan sederhana dengan gabungan warna yang cerah serta fresh. Dengan demikian bagian anggun serta ayu dari wanita Bali dapat lebih tergambarkan dengan lebih konkret.
  • 3. Kamen Wanita Bali


Seperti yang digunakan oleh beberapa pria, untuk sisi bawahan beberapa wanita Bali ikut memakai kain kamen. Akan tetapi pasti berlainan dengan yang digunakan pria, baik dari corak ataupun langkah pemakaiannya. 

Corak yang dipertunjukkan umumnya berbentuk batik bunga dengan warna yang cerah fresh dilihat mata. 

Manfaat dari kamen ini sendiri jelas menjadi alternatif celana, penutup sisi kaki. Kain kamen dipakaikan sampai hingga kira-kira sejengkal dari telapak kaki. Dengan arah supaya tidak hanya masih tampak anggun, wanita juga masih tetap dapat berjalan serta berjalan dengan nyaman. Meskipun memang pemakaian kamen buat wanita ini sekurang-kurangnya batasi gerak jalannya.
  • 4. Selendang


Di bagian pundak badang, menjadi aksesori penambahan umumnya dipakai ornamen selendang atau dimaksud juga senteng. Ya pemakaiannya yaitu diselempangkan di pundak. 

Dengan filosofi, penggunaan selendang buat wanita Bali ini mengkiaskan dedikasi serta kesediaan yang perlu dipunyai wanita dalam mendidik putra-putri supaya berbakti serta taat pada seorang tua serta agama.
  • 5. Sabuk Prada


Di bagian pinggang ikut biasa dipakaikan sabuk prada. Sabuk ini dipakai untuk meredam kamen yang digunakan supaya tidak turun. Tidak hanya untuk manfaat itu, penampilan wanita yang kenakan sabuk ini pula sekurang-kurangnya bertambah anggun serta berseri. 

Filosofi dari penggunaan sabuk pada baju adat Bali untuk wanita ini ialah menjadi deskripsi membuat perlindungan diri terutamanya sisi rahim menjadi anugerah dari Tuhan. Lewat cara pengendalian diri serta menahan tindakan yang jelek. 

Tidak hanya kenakan bermacam macam baju yang dimaksud diatas, beberapa wanita atau penari Bali ikut sering memakai ornament lainnya menjadi hiasan. Salah satunya yang seringkali kita lihat yaitu bunga kecil yang diselipkan di antara daun telinga serta kulit kepala. Lumayan sederhana mungkin tetapi dapat meningkatkan dampak keanggunan sang wanita jadi berulang-kali lipat. 

Akan tetapi hal itu juga tidak cuma untuk tampilkan keindahan. Lebih dari itu sebagai bentuk penghormatan pada tamu yang hadir. 
Tidak hanya corak serta memiliki bentuk yang indah, baju adat Bali ini pula sarat akan filosofi serta arti mendalam yang menyertainya. 

Sebab memang kita ketahui bersama dengan jika penduduk Bali yang sebagian besar beragama Hindu masih tetap begitu menjunjung nilai-nilai religius. 

Penggunaan baju adat tidak cuma tunjukkan keunikan daerah. Tetapi juga adalah bentuk manifestasi atas ketaatan pada Tuhan yang diperlihatkan dengan penerapan prosesi beribadah dengan baju itu. 



Nah itu barusan bahasan tentang beberapa nama baju adat Bali bersama gambar serta keterangannya. Mudah-mudahan berguna buat sahabat sekalipun. Demikian dan terima kasih.