Selasa, 25 Desember 2018

Pakaian Adat Dayak

Pakaian Adat Dayak

Indonesia mempunyai kekayaaan budaya yang mengagumkan. Bahkan juga dari beberapa suku serta daerah mempunyai keunikannya masing masing. Untuk permasalahan baju adat, semua daerah mempunyai ciri khasnya menjadi jati diri suku. Suku Dayak adalah salah satunya suku di Indonesia yang mempunyai kekhasan pada pakaian adat. Apakah sebetulnya baju adat Dayak? Apakah arti dari atribut baju adat itu? Tersebut penjelasannya.

Pakaian Adat Dayak di Kalimantan Barat



Sebetulnya suku Dayak menyebar di sejumlah sisi, diantaranya ialah Kalimantan Barat. Bahkan juga lokasi ini hampir 80% ditempati dengan suku Dayak. Ingin tahu bagaiman baju Adat Dayak Kalimantan Barat? Berikut beberapa macam serta nama baju adat suku Dayak Kalimantan Barat:

  • King Bibinge
King Bibinge adalah panggilan baju adat untuk wanita di Dayak. Baju ini terbuat berbahan kulit dari tanaman ampuro atau kapuo. Ke-2 type tanaman ini memeliki serat yang tinggi sekali hingga begitu pas dignakan menjadi bahan baju. Kulit tanaman itu di proses demikian rupa sampai jadi satu baju adat yang begitu menarik. Untuk wanita, terbagi dalam beberapa baju. Ada stagen, kain bawahan, serta penutup dada yang diperlengkapi dengan beberapa sempat pernik perhiasan. Kalung, gelang, bulu burung enggang, serta manik-manik.
  • King Baba
Tidak jauh berlainan dengan baju adat wanita suku Dayak, King Baba juga terbuat dari kulit tanaman. Sesudah proses pemrosesan, terbentuklah bahan baju yang setelah itu akan dikasih lukisan ciri khas tenik Dayak. Proses pelukisan ini memakai beberapa bahan pewarna yang alami tetapi masih memberi warna-waarna yang cerah. Setelah itu, kain itu dibuat rompi tiada lengan serta celana panjang untuk King Baba yang disebut baju adat Dayak pria. Tidak hanya untuk baju, serat kulit kayu yang awal mulanya telah di proses untuk jadi ikat kepala yang akan diselipkan dengan beberapa bulu enggang gading. Menjadi pelengkap, pria Dayak akan mempunyai senjata tradisionil Mandau. Umumnya, dengan senjata akan dipakai menjadi baju perang.

Pakaian Adat Dayak Iban



Tidak jauh berlainan dengan suku Dayak di Kalimantan Barat, Dayak Iban sebetulnya masih tetap serumoun dengan suku Dayak yang lain. Yang membuat berlainan ialah dari sisi baju. Ada yang berlainan dengan baju adat Dayak iban. 

Untuk Dayak Iban mempunyai ciri khas pada kain tenunnya yang bernama kain kebat. Type kain ini adalah salah satunya type baju yang elegan serta ditujukan untuk acara atau upacara kebesaran. Tidak hanya kebat, adapula kain sungket yang mempunyai motif garis yang besar-besar serta tegas.

Ciri Khas Pakaian Adat Dayak

Sebagai keunikan Suku Dayak Iban ialah pemakaian warna pada baju. Bila Suku Dayak di Kalimantan Barat memakai warna hitam dengan motif yang didominasi warna kuning, jadi Suku Dayak Iban mempunyai dominasi warna merah. 

Masih tetap memakai kain sungket atau kebat, sisi atas baju wanita Dayak Iban tidak dibikin seperti rompi. Tetapi dari satu kain yang dililit menyilang dari sisi dada ke bahu. Diluar itu, adapula sisi atas baju yag mirip tudung dengan warna ciri khas merah juga. Untuk hiasan kepala tidak didominasi bulu, tapi didominasi dengan hiasan kepala peraj yang disematkan di seputar rambut yang sudah digelung mirip konde. 

Menjadi pelengkapnya, ada banyak type aksesori. Anting, gelang tangan serta gelang kaki komplet dipakai menjadi penghias baju adat dengan warna yang seirama dengan warna hiasan kepala. Demikian baju adat Dayak serta penjelasannya, mudah-mudahan dapat jadi dikit pengetahuan untuk Anda.

Pakaian Adat Papua

Pakaian Adat Papua

Salah satu adat istiadat yang berada di daerah sangat Timur Indonesia ialah adat dari daerah Papua. Di mana di daerah Papua sendiri mempunyai beberapa jenis suku dan baju adat Papua. 
Suku yang ada di Papua salah satunya ialah: 

1. Suku Asmat 
2. Suku Dani 
3. Suku Biak 
4. Suku Kamoro 
5. Serta Waropen 
Sedang untuk baju adatnya sendiri adalah baju yang bisa memvisualisasikan kedekatan satu suku dengan alam seputar.

Baju Adat Papua serta Penjelasannya

Untuk nama baju adat Papua sendiri dibedakan jadi dua baju yakni baju adat untuk pria serta baju adat untuk wanita. Di mana ketidaksamaan yang ada sebetulnya tidaklah terlalu banyak cuma ada di bagian bawah baju saja. Baju adat ini pula memiliki keunikan yang ada di bagian kepala karenanya ada penutup. Sisi ini terbuat berbahan basic daun sagu yang telah dirajut dengan begitu rapi. Lalu sisi atas penutup kepala ada bulu burung kasuari. 

Bagaimana unik kan? diluar itu ada pula tiga pakaian adat yang berlainan berbahan dasarnya. Di bawah ini ada banyak baju adat Papua Barat.
  • Pakaian Adat Sali


Baju Sali ini adalah baju spesial yang dipakai untuk wanita yang masih tetap lajang atau belum menikah. Untuk baju ini mempunyai bahan basic yang begitu menarik yakni dari kulit pohon. 
Dengan warna yang dibuat oleh kulit pohon itu akan memunculkan warna coklat. Hingga buat wanita yang telah memiliki ikatan atau yang telah menikah tidak wajar kembali untuk memakai baju adat ini. Umumnya untuk baju adat orang yang telah menika juga ada.
  • Pakaian Adat Holim


Baju holim ini dipakai untuk beberapa lelaki. Baju ini datang dari suku dani Papua. Baju adat holim ini pula memiliki nama lainnya yakni koteka. Seperti yang telah didapati jika koteka ini sangatlah populer namanya di penduduk Indonesia menjadi baju adat Papua serta menjadi penutup kemaluan. Baju holim ini bisa dipakai untuk pekerjaan apa dalam setiap harinya. 
Koteka dipakai lewat cara diikat ke pinggang memakai seutas tali hingga ujung koteka ini mengacung ke atas. Untuk koteka yang dipakai waktu acara adat, koteka dipakai umumnya memiliki ukuran panjang dan diperlengkapi dengan ukiran etnik. Sedang untuk yang dipakai waktu kerja serta kegiatan keseharian koteka yang dipakai untuk pekerjaan keseharian ialah koteka yang lebih pendek.

Suku Papua mempunyai bentuk koteka yang berlainan. Contohnya saja suku tion yang memakai dua buah labu air sekaligus juga menjadi koteka atau suku lainnya yang memakai cuma satu labu air saja. Langkah membuat koteka ini yakni dengan bahan buah labu air tua yang dikeringkan serta sisi dalamnya atau biji serta daging buah akan dibuang. 

Labu air yang diambil ialah labu air tua sebab condong lebih keras dan semakin lebih awet dibanding labu air muda. Sesudah itu dikerjakannya pengeringan. Pengeringan ini dikerjakan supaya koteka tidak cepat membusuk.
  • Pakaian Adat Yokal


Baju Adat Papua selanjutnya ialah baju Yokal, di mana baju ini cuma berada di daerah Papua barat serta sekelilingnya. Baju ini pula cuma bisa dipakai oleh wanita yang telah mempunyai keluarga atau yang telah menikah. Baju ini pula cuma dapat didapati di pedalaman Papua. Untuk warna dari baju ini ialah warna coklat yang dikit kemerahan. Baju ini untuk tidak di jual ataupun di beli sebab baju ini adalah sesuatu simbolis penduduk Papua yang memvisualisasikan kedekatannya dengan alam. 

Tidak hanya dari ke-3 baju itu masih tetap ada banyak aksesori yang dipakai seperti rok rumbai yang terbuat dari formasi daun sagu kering yang dipakai untuk menutupi badan sisi bawah. Rok rumbai ini bukan sekedar dipakai oleh beberapa wanita tapi ikut dipakai oleh pria. 

Umumnya bila memakai rok rumbai ini jadi diperlengkapi dengan hiasan yang lain seperti hiasan kepala berbahan ijuk, bulu burung kasuari, atau anyaman daun sagu. Diluar itu ada juga peralatan lainnya seperti manik-manik dari kerang, taring babi yang diletakkan diantara lubang hidung, gigi anjing yang dikalungkan di leher, tas noken yang terbuat dari anyaman kulit kayu untuk wadah umbi-umbian atau sayuran yang dipakai di kepala. Lalu tidak lupa alat tradisional yang dipakai seperti tombak Papua, panah, serta sumpit.

Senin, 24 Desember 2018

Pakaian Adat Bali

Pakaian Adat Bali



Bali ialah satu propinsi yang kaya kebudayaan. Serta satu bentuk warisan budaya yang ada ialah berbentuk baju adat. Baju Adat Bali atau pakaian ciri khas Bali seperti kita ketahui menawarkan bermacam macam warna-warni dalam penampilannya. Juga mempunyai nilai estetika yang tinggi tentunya. Baju adat ini biasa dipakai untuk pekerjaan upacara keagamaan atau untuk penggunaan keseharian di Bali. 
Seperti baju adat dari daerah yang lain, baju adat Bali juga mempunyai type yang berlainan untuk pria serta wanita. Beberapa waktu ke belakang, beberapa orang Bali, terutamanya pria sering tidak kenakan pakaian untuk badan sisi atas mereka. Akan tetapi dalam aplikasinya sekarang, seperti telah ada  wanita Bali kenakan pakaian adat Kebaya serta pria kenakan jas berkerah.

Pada umumnya, berikut beberapa nama baju adat Bali sekarang ini 

Pria: Penutup kepala (udeng), Pakaian (jas berkerah), kamen, saput, selendang 
Wanita: Sanggul, Kebaya, kamen serta selendang. 
Dapat disebut, baju adat Bali sudah banyak mengalami evolusi serta perubahan. Namun kesan-kesan religius yang dijunjung penduduk Bali yang sebagian besar beragama Hindu masih kental rasanya. 
Baju Adat Bali termasuk juga pakaian adat (tradisional ciri khas) Indonesia yang cukuplah gampang digunakan, Mungkin Anda yang mencari info dimana dapat memperoleh baju adat Bali ini. Anda dapat memperolehnya di banyak tempat seperti di Pasar Tradisional yang banyak menyebar di tiap-tiap kota di Bali. 

Oke di artikel kesempatan ini lebih komplet kita akan mengulas dengan detil mengenai baju adat Bali tersebut. 
Dengan penampilan, baju adat Bali ini jelas miliki keunikan sendiri. Yang dengan ciri itu, beberapa orang bisa dengan gampang mengetahui jika itu ialah baju adat atau pakaian tradisional dari daerah Bali.

Pakaian Adat Bali Untuk Pria

Dalam pengaplikasiannya, beberapa pria Bali juga sering kenakan pakaian tradisionalnya ini dalam pekerjaan keagamaan. Akan tetapi juga tidak tutup peluang untuk digunakan dalam pekerjaan keseharian. 
Serta seperti dijelaskan diatas, baju adat Bali untuk pria terbagi dalam bagian-bagian mulai dari atas kepala serta ke bawahnya. 
Untuk lebih detilnya, mari kita ulas satu-satu mengenai nama baju adat Bali yang biasa digunakan oleh pria.

  • 1. Udeng – Ikat Kepala atau Penutup kepala pada pakaian tradisional Bali


Udeng ialah semacam ikat atau penutup kepala yang biasa digunakan oleh beberapa pria Bali. Bisa disebut Udeng ini adalah komponen terpenting dalam penggunaan baju adat Bali. Pasalnya penggunaan udeng seolah jadi keunikan baju adat Bali yang pasti tidak dapat dipisahkan. 
Bahan pembentuknya sendiri ialah dari kain yang dijahit serta dibuat menjadi penutup kepala ciri khas tradisional Bali. Sering dipakai beberapa pria untuk lakukan ritual beribadah di Candi. Tetapi seringpula kita dapatkan di luar pekerjaan ibadahpun, beberapa pria Bali masih kenakan udeng ini menjadi pelengkap bajunya. Serta itu boleh-boleh saja tentu saja. 

Akan tetapi pasti untuk dua manfaat pemakaian yang berlainan itu, juga umumnya dipakai type udeng yang berlainan. Berarti bila udeng untuk pekerjaan upacara keagamaan, umumnya itu berwarna putih polos. Lainnya kembali dengan udeng untuk digunakan pada kegiatan sehari-harinya, umumnya bermotif. 
Disaksikan dari sisi memiliki bentuk yang unik, udeng ini pula miliki filosofi pamakaian. Kebaradaan simpul ciri khas dibagian tengah penutup kepala ini mengkhiaskan kewajiban pemakaiannya untuk selalu berfikir bersih serta masih khusyuk waktu melakukan upacara keagamaan ataupun pekerjaan keseharian.
  • 2. Kamen – Kain bawahan baju


Kamen (seperti sarung) ialah kain tradisional berupa persegi yang dapat digunakan oleh pria serta wanita Bali. Terbuat dari kain tipis, yang lalu digunakan lewat cara diikatkan atau dililitkan pada badan seorang. Jadi fungsinya jelas yaitu menjadi bawahan alternatif celana. 
Ukurannya sendiri tidak jauh beda dengan kain sarung biasanya. Yaitu dengan panjang seputar 2 mtr. serta tinggi 1 mtr.. 

Penggunaan kamen pada pria dapat disebut begitu berlainan dengan kamen untuk wanita. Kain kamen untuk pria diikatkan dengan melingkar dibagian pinggang dari kiri ke kanan. Serta dibuat dikit lipatan dibagian depannya dengan simpul spesifik. 

Untuk pemakaiannya, jarak kain kamen dengan telapak kaki yakni seputar satu jengkal. Lalu lipatan di bagian tengah menyengaja dibikin lancip dengan ada dikit sisi yang menjulur ke tanah. Hal itu sekaligus juga melambangkan satu penghormatan pada tanah leluhur penduduk Bali. 
Ikatan atau simpul pada penggunaan kamen melambangkan satu dedikasi atau Dharma.
  • 3. Pakaian tradisionil Bali – Pakaian Safari (Jas Berkerah)


Selanjutnya yang paling penting dalam berpakaian tentu saja baju. Dalam baju adat Bali sendiri, untuk pakaian yang dipakai pria ialah semacam baju tertutup dengan kancing dan berkerah. 
Umumnya pakaian yang dikenaka ialah berwarna putih. Seperti tidak ada nama spesial untuk pakaian pakiaan adat Bali ini sendiri. Dengan ketentuan penggunaan juga tidak ada yang dengan lugas mengikat, mesti seperti ini atau seperti itu. 
Pakaiannya terkadang ada yang bersaku di samping kiri dada, ada pula yang tidak. Yang terpenting bajunya rapi, bersih serta sopan tentu saja. Serta saat digabungkan dengan simpatisan pakaian yang lain masih tampak sesuai serta indah dilihat.
  • 4. Saput


Saput ialah semacam kain bercorak yang biasa dipakai dibagian susunan atas kamen. Jadi pemakaiannya dipakai sesudah kamen terpakai dengan prima. 
Langkah mengenakannya adalah dengan mengikatkan saput di sekitaran pinggang serta diputar dari kanan ke kiri. Kain saput ini pula sering digunakan dalam macam upacara keagamaan atau pernikahan.
  • 5. Sabuk Selendang


Menjadi pelengkap serta aksesori simpatisan, dapat juga dipakai sabuk dalam menggunakan pakaian tradisional Bali. Sabuk yang dipakai juga tentunya sabuk tradisional, yaitu berbentuk kain yang diikatkan dengan simpul hidup di pinggang sesudah kamen serta saput. 
Filosofi dari pemakaiannya sendiri yakni mengkiaskan kewajiban untuk dapat mengatur diri dari beberapa hal jelek. Yang manakah perihal ini begitu penting sangkanya buat seseorang pria.

Pakaian Adat Bali Untuk Wanita

Buat wanita, baju adat Bali terbagi dalam sanggul serta empat baju penting: 
  1.  Sanggul 
  2.  Semacam sarung yang diketahui sebagai kamen, 
  3.  Blus (kebaya) serta dua cummerbands, 
  4.  Sabuk serta 
  5.  Selendang. 
Kamen ialah kain tenun atau kain batik yang melilit di seputar pinggang, menjulur hampir ke tanah. Kain ini diikat di pinggang dengan sabuk. Panjang selempang kamen ini sekitar 2 mtr.. 

Kebaya ialah style kenakan pakaian ciri khas Bali yang relatif baru. Ada sejak penaklukan kolonial Belanda di Bali. Sebelumnya, seperti yang dapat disaksikan dari lukisan serta photo Bali era ke-19 serta awal era ke-19 serta foto-foto orang Eropa, wanita Bali umumnya membiarkan lengan serta pundak mereka terbuka. 
Dalam penyusunan keseharian, seperti kerja di sekitar rumah, menanam padi, atau jual gandum di pasar, sabuk umumnya diikatkan di dalam tulang rusuk. 

Tetapi pada acara-acara sah, seperti upacara serta tarian di candi, jadi penampilan yang menggambarkan kerendahan hati begitu diprioritaskan. 
Praktek ini dijaga dalam baju standard penari wanita Bali sekarang ini. Penari Legong masih tetap menggunakan sabuk benang emas spesial, Ikatannya demikian erat hingga batasi kebebasan berjalan mereka. Berikut hanya satu langkah untuk mencegahnya jatuh di dalam pertunjukan tarian yang meriah. 

Tetapi praktek menutup sabuk seketat mungkin di sekitar badan wanita menyebar luas diantara semua wanita, tidak cuma penari. Dalam artian ini, sabuk sama juga dengan korset Barat. Ini mengikat serta meratakan sisi perut hingga enak dilihat. 

  • 1. Sanggul Bali


Dari sisi atas kepala, seperti unsur baju adat wanita dari banyak daerah lainnya, di Bali juga wanitanya ikut memakai sanggul. Yang manakah dengan pemakaian sanggul ini tentu saja dapat meningkatkan keanggunan dari wanita yang mengenakannya. Lebih buat wanita Bali yang populer dengan ke ayuan nya. 

Sanggul atau biasa dimaksud pusung pada baju adat Bali ada juga beberapa macam yang berlainan. Sekurang-kurangnya ada tiga jenis sanggul yang dibedakan berdasar pada memiliki bentuk. Ke-3 sanggul itu yakni pusung gonjer, pusung kekupu serta pusung tagel. Tidak hanya memiliki bentuk beda, ke-3 sanggul itu sekaligus juga menjadi ciri serta pembeda 

Pusung kekupu (podgala) umumnya digunakan dengan spesial oleh wanita yang sudah berstatus janda. 

Pusung gonjer, biasa dipakai oleh wanita yang masih tetap lajang alias belumlah menikah.

Serta pusung tagel digunakan oleh wanita yang telah menikah. 
Pusung kekupu atau biasanya diberi nama juga pusung podgala dipakai spesial buat wanita yang telah mempunyai status janda, pusung gonjer digunakan spesial untuk wanita yang lajang atau belumlah menikah , serta yang paling akhir pusung tagel digunakan spesial untuk kelompok wanita yang sudah nikah.
  • 2. Kebaya Bali


Seperti dalam baju adat Jawa Barat, buat wanita di Bali ikut umumnya kenakan kebaya menjadi komponen terpenting dalam berbusanan tradisional. 
Mengenai kebaya tradisional yang biasa dipakai beberapa wanita Bali ini mempunyai corak atau motif yang lumayan sederhana dengan gabungan warna yang cerah serta fresh. Dengan demikian bagian anggun serta ayu dari wanita Bali dapat lebih tergambarkan dengan lebih konkret.
  • 3. Kamen Wanita Bali


Seperti yang digunakan oleh beberapa pria, untuk sisi bawahan beberapa wanita Bali ikut memakai kain kamen. Akan tetapi pasti berlainan dengan yang digunakan pria, baik dari corak ataupun langkah pemakaiannya. 

Corak yang dipertunjukkan umumnya berbentuk batik bunga dengan warna yang cerah fresh dilihat mata. 

Manfaat dari kamen ini sendiri jelas menjadi alternatif celana, penutup sisi kaki. Kain kamen dipakaikan sampai hingga kira-kira sejengkal dari telapak kaki. Dengan arah supaya tidak hanya masih tampak anggun, wanita juga masih tetap dapat berjalan serta berjalan dengan nyaman. Meskipun memang pemakaian kamen buat wanita ini sekurang-kurangnya batasi gerak jalannya.
  • 4. Selendang


Di bagian pundak badang, menjadi aksesori penambahan umumnya dipakai ornamen selendang atau dimaksud juga senteng. Ya pemakaiannya yaitu diselempangkan di pundak. 

Dengan filosofi, penggunaan selendang buat wanita Bali ini mengkiaskan dedikasi serta kesediaan yang perlu dipunyai wanita dalam mendidik putra-putri supaya berbakti serta taat pada seorang tua serta agama.
  • 5. Sabuk Prada


Di bagian pinggang ikut biasa dipakaikan sabuk prada. Sabuk ini dipakai untuk meredam kamen yang digunakan supaya tidak turun. Tidak hanya untuk manfaat itu, penampilan wanita yang kenakan sabuk ini pula sekurang-kurangnya bertambah anggun serta berseri. 

Filosofi dari penggunaan sabuk pada baju adat Bali untuk wanita ini ialah menjadi deskripsi membuat perlindungan diri terutamanya sisi rahim menjadi anugerah dari Tuhan. Lewat cara pengendalian diri serta menahan tindakan yang jelek. 

Tidak hanya kenakan bermacam macam baju yang dimaksud diatas, beberapa wanita atau penari Bali ikut sering memakai ornament lainnya menjadi hiasan. Salah satunya yang seringkali kita lihat yaitu bunga kecil yang diselipkan di antara daun telinga serta kulit kepala. Lumayan sederhana mungkin tetapi dapat meningkatkan dampak keanggunan sang wanita jadi berulang-kali lipat. 

Akan tetapi hal itu juga tidak cuma untuk tampilkan keindahan. Lebih dari itu sebagai bentuk penghormatan pada tamu yang hadir. 
Tidak hanya corak serta memiliki bentuk yang indah, baju adat Bali ini pula sarat akan filosofi serta arti mendalam yang menyertainya. 

Sebab memang kita ketahui bersama dengan jika penduduk Bali yang sebagian besar beragama Hindu masih tetap begitu menjunjung nilai-nilai religius. 

Penggunaan baju adat tidak cuma tunjukkan keunikan daerah. Tetapi juga adalah bentuk manifestasi atas ketaatan pada Tuhan yang diperlihatkan dengan penerapan prosesi beribadah dengan baju itu. 



Nah itu barusan bahasan tentang beberapa nama baju adat Bali bersama gambar serta keterangannya. Mudah-mudahan berguna buat sahabat sekalipun. Demikian dan terima kasih.

Minggu, 23 Desember 2018

Pakaian Adat Jawa Barat

Pakaian Adat Jawa Barat



Baju Adat Sunda – Budaya Sunda termasuk juga dalam salah satunya kebudayaan paling tua di Indonesia. Sangat banyak bentuk serta macam budaya Sunda yang begitu ciri khas. Serta beberapa salah satunya adalah warisan leluhur yang tidak ternilai harga nya. Tidak hanya nilai-nilai kesopanan mulia yang dijunjung tinggi, kita kenal demikian peninggalan budaya yang pasti mesti selalu dilestarikan. Seperti kesenian tradisional, alat musik Sunda, huruf sunda (aksara Sunda) dan lain-lain. 

Tidak hanya yang dijelaskan diatas, suku Sunda ikut mempunyai warisan adat yang tidak kalah berharganya. Tidak lain serta tidak bukan yakni Baju Adat Sunda. Ya seperti beberapa daerah lainnya di Indonesia di Sunda juga pasti mempunyai baju adat yang ciri khas sendiri. Berarti berlainan dengan baju adat dari daerah yang lain yang pasti miliki kekhasan masing masing.

Dengan geografis, tatar Sunda terdapat di Pulau Jawa sebalah barat, mencakup Banten serta Jawa Barat. Akan tetapi biasanya bila mengatakan kata Sunda, lebih mengacu pada Propinsi Jawa Barat. Maka bila di artikel ini saya tuliskan Baju Adat Jawa Barat itu sama juga berarti dengan Baju Adat Sunda. Meskipun mungkin sebenarnya orang dari suku Sunda sekarang sudah banyak menebar di beberapa pelosok nusantara ataupun dunia. 

Menjadi penduduk Sunda terutamanya, pengetahuan mengenai Baju Adat ini di rasa cukuplah terpenting. Dalam rencana usaha kita melestarikan budaya daerah sendiri. Sebab jika bukan kita, siapa yang ingin melestarikan budaya daerah di tengahnya gempuran budaya asing pada jaman saat ini. 
Mengenai artikel ini akan mengulas dengan lebih dekat serta mendalam mengenai baju adat Sunda (Jawa Barat). Beserta dengan keterangan serta gambar pelengkap berkaitan beberapa nama baju adat Jawa Barat (Sunda) ini. Hingga Insya Allah akan gampang dimengerti. Jadi mari kita mulai ulasannya.

Baju Adat Jawa Barat

Bicara tentang baju Adat di daerah Sunda atau Jawa Barat itu tidak dapat lepas dari segi sejarahnya. Jaman dulu, yang namanya baju di daerah Sunda dibedakan berdasar pada strata sosial masyarakatnya. Sekurang-kurangnya ada 3 grup sebagai pembeda. Pertama yakni baju adat yang ditujukan untuk kelompok rakyat biasa atau juga bisa disebut jelata. Lalu ada pula yang digunakan untuk kelompok masayarakat menengah serta paling akhir yang tertinggi yakni untuk golongan bangsawan (kelas atas). 

Untuk jaman saat ini pasti pengelompokan baju adat Sunda berdasarkan pada strata sosial di penduduk itu tidak berkaitan. Sebab saat ini kita lebih kenal type serta beberapa nama baju adat Sunda berdasarkan pada manfaat serta arah pakainya. Perumpamaannya yakni seperti kebaya, celana pangsi, pakaian salontreng, pakaian pengantin Sunda, dan sebagainya. Ada pula baju adat Sunda untuk anak-anak, baik lelaki ataupun wanita serta contoh yang lain yang bermacam. 

Akan tetapi walau demikian, mari dikit kita melihat riwayat. Bagaimana sebetulnya perwujudan serta keterangan baju Sunda dalam 3 type grup strata sosial seperti yang dijelaskan barusan. Rakyat biasa (jelata), menengah serta menak atau bangsawan. Komplet dengan beberapa nama baju adat Sunda yang terkait.

  • 1. Pakaian Pangsi serta Kebaya Sunda  Kain Kebat  Baju Untuk Rakyat Biasa
Pengelompokan baju adat Jawa Barat yang pertama ialah untuk kelompok rakyat biasa. Seperti namanya, penampilan luar baju Sunda ini pasti sangat simpel serta berkesan kedaluwarsa. Golongan jelata di daerah Sunda itu sama dengan golongan petani yang seperti telah miliki style baju yang ciri khas.

Pakaian Untuk Laki-Laki
Buat lelaki, biasa menggunakan celana dengan ukuran besar (longgar) atau biasa dimaksud ‘celana komprang’ atau pangsi. Lalu untuk atasannya biasa gunakan baju yang diberi nama pakaian salontrĂ©ng. Akan tetapi biasanya gabungan baju atas bawah ini dikatakan sebagai pakaian pangsi saja. Walau sebenarnya kenyataannya, yang namanya pangsi itu ialah nama untuk celananya (baju bawahan). Mengenai atasannya yakni seperti dimaksud barusan, yakni Salontreng.

Menjadi keunikan, ikut tidak tertinggal penggunaan sarung selempang di dada yang dipakaikan dengan diagonal / menyilang di pundak. Lantas menjadi alas kaki, menggunakan sandal tradisionil (tarumpah) dari kayu. 
Lantas untuk aksesorisnya, biasa ditambahkan sabuk, ikat kepala (logen) dengan mode Barambang Semplak serta atau Hanjuang Nangtung.

Pakaian Untuk Perempuan
Mengenai untuk baju perempuannya itu biasa kenakan kain batik yang panjang (sarung kebat). Atau yang miliki nama lainnya yakni Sinjang Bundel menjadi bawahan (digunakan seperti rok sampai betis). Lalu ikut menggunakan beubeur (semacam ikat pinggang), kamisol, serta kebaya diperlengkapi dengan selendang motif batik. Serta untuk alas kaki itu kenakan sandal jepit keteplek. 
Role mode yang dapat kita buat jadi contoh ialah figur Nyi Iteung pada serial Kabayan. Contoh penggunaan pakaian adat Jawa Barat golongan jelata kira-kira semacam itu.
Mengenai baju diatas digunakan di jaman saat ini, itu tidak bermakna tunjukkan jika si penggunanya ialah rakyat jelata. Tetapi memang lebih mengacu pada pemahaman baju adat Sunda sebetulnya.

  • 2. Pakaian Bedahan serta Kebaya – Baju Adat Sunda (Jawa Barat) Golongan Menengah
Grup ke dua ialah baju adat yang biasa digunakan oleh golongan menengah dengan strata sosial. Ketidaksamaan penampilan baju adat type ini terlihat begitu kontras serta jelas di banding baju untuk rakyat jelata. Tampak lebih rapi serta berwibawa tentu saja. 
Baju adat Jawa Barat type ini biasa digunakan oleh golongan menengah yang profesinya menjadi pedagang, entrepreneur atau saudagar. 

Untuk golongan lelaki (pria) biasa kenakan pakaian berwarna putih semacam jas. dengan nama Pakaian Bedahan. Digabungkan dengan kain kebat yang disarungkan, menggunakan sabuk dan ikat kepala (bengker). 
Beberapa orang dalam kelompok saudagar ikut umumnya menggunakan jam tangan dengan rantai berwarna keemasan. Yang langkah pemakaiannya itu digantung di kantong (saku) baju menjadi aksesori untuk percantik penampilan. Sekaligus juga jadi pembeda dengan baju yang dipakai oleh rakyat biasa.
Mengenai golongan wanitanya biasa kenakan atasan baju kebaya dengan bermacam warna. Digabungkan dengan sanggul kepala, kain kebat menjadi rok bawahan. Ikat pinggang serta selendang berwarna ikut tidak tertinggal. Serta alas kakinya memakai sandal kelom geulis (selop). 
Aksesori lainnya yang biasa digunakan diantaranya seperti kalung, anting, gelang, cincin emas atau perak.

  • 3. Pakaian Adat Pengantin Sunda
Dalam fungsinya menjadi pakaian pengantin, baju adat Sunda juga mempunyai keunikan sendiri yang tidak dipunyai daerah lainnya. Kita dapat dengan gampang menebak dengan pas jika itu ialah keunikan baju adat Sunda. 

Mengenai pakaian adat Sunda untuk pengantin saat ini sudah dimofifikasi demikian rupa supaya tampak lebih menarik serta moderen. Akan tetapi tiada menghilangkan kesan-kesan serta nilai adat tradisionalnya. Berarti modifikasinya pasti tidak dikerjakan menyeluruh, tetapi cuma bagian-bagian spesifik saja.

Cantiknya tampilan baju sepasang pengantin Sunda sudah populer kemana saja. Biasanya baju adat Sunda untuk pengantin ini di inspirasi dari baju putri di waktu Kerajaan Sunda waktu dahulu. Dibagian kepala, rata-rata memakai semacam mahkota perhiasan yang diberi nama Siger. Maknanya ialah menjadi perlambang kehormatan serta karakter bijak. 

Baju / pakaian yang dipakai pengantin wanita Sunda ialah semacam kebaya brokat dengan warna krem, kuning, dan lain-lain. Aksesori perhiasan yang dipakai mencakup gelang, cincin permata serta 2 kalung (pendek serta panjang) yang digunakan bertepatan. Untuk bawahannya yakni memakai kain batik kebat Lereng Eneng Prada. 
Mengenai untuk pengantin prianya kenakan Jas Membuka Prangwedana yang warnanya umumnya sesuai dengan warna kebaya pengantin wanita. Begitu juga dengan kain batik yang digunakan, agar sesuai jadi mesti disamakan warnanya dengan pengantin wanita. Yang tidak kalah terpenting ialah penutup kepala (Bendo) dengan hiasan permata. Lalu dibagian bawah, dipakaikan ikut Boro Sarangka, yaitu semacam kantong atau tempat untuk menaruh keris.

Jumat, 21 Desember 2018

Pakaian Adat Betawi

Pakaian Adat Betawi



Pada artikel ini kami akan memberikan pengetahuan mengenai Baju Adat Betawi, Sebelum mengulas lebih jauh mengenai pakaian adat Betawi mari kita lihat dahulu riwayat dari baju adat tersebut. Kebudayaan tradisionil memang adalah salah satunya perihal terpenting yang pantas dilestarikan. Bersamaan dengan perubahan jaman serta perubahan tehnologi, kebudayaan tradisional makin tergeser eksistensinya. Kehidupan jaman saat ini lebih mengutamakan dunia serta kehidupan moderen.

Misalnya saja dalam sisi berbusana, telah jarang diketemukan penduduk yang memakai baju adat betawi atau baju betawi tradisional yang lain. Bahkan juga waktu pagelaran pesta pernikahan yang umumnya memakai upacara adat serta baju tradisional saat ini telah jarang tampak. 

Beberapa penduduk pilih mengadakan pesta pernikahan dengan memakai topik moderen bukan memakai baju Betawi. Dari mulai baju pengantin, adat istiadat sampai makanan hidangan untuk beberapa tamu undangan. Hampir di semua Indonesia, masing masing daerah mempunyai kebudayaan sendiri yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Bukan sekedar masalah kenakan pakaian, tetapi juga tradisi serta adat istiadat yang terkait erat dengan kehidupan keseharian.

Walau perlahan kebudayaan serta tradisi semakin dilupakan, akan tetapi banyak juga penduduk yang berusaha untuk menjaga budaya. Diantaranya ialah budaya Betawi yang populer dengan baju tradisional Betawi. Di dalam hiruk pikuknya keramaian Ibukota, kebudayaan betawi masih dilestarikan sampai sekarang ini itu dapat dibuktikan kita seringkali lihat baju daerah betawi di tv atau diacara pernikahan di Jakarta.

Beberapa langkah untuk melestarikan budaya Betawi dari mulai Ondel-ondel, pencak silat, sampai melestarikan baju adat suku Betawi yang diantaranya biasa dipakai oleh golongan muda mudi waktu penentuan baju adat Betawi Abang None atau waktu ada acara-acara yang tertentu.

Nama Baju Adat Betawi serta Penjelasannya


  • 1. Baju Adat Betawi Pria


Dalam menjalankan kegiatan, penduduk juga mempunyai baju sehari-harinya yang biasa dipakai dalam kehidupan keseharian. Baju sehari-harinya yang dipakai oleh pria serta wanita tentu saja berlainan. Buat masyrakat Betawi, baju sehari-harinya untuk pria ialah terdiri dari sadariah atau panggilan yang biasa buat penduduk umum ialah pakaian koko serta celanan komprang, umumnya celanan yang dipakai ialah ukuran tanggung. 

Umumnya, penduduk Betawi memberikan aksesoris berbentuk sarung yang telah digulung lalu diikatkan pada pinggang, memakai sabuk hijau serta memakai peci. Sebagai ciri khas dari baju sehari-harinya pria Betawi ialah pemakaian peci warna merah. Meskipun begitu, banyak juga yang memakai peci hitam.
  • Sadariah
Pakaian sadariah adalah pakaian yang biasa dipakai oleh pria Betawi atau pakaian koko Betawi ini selintas modelnya hampir sama juga dengan pakaian koko biasanya. Akan tetapi ada ketidaksamaan yang tidaklah terlalu terlihat. Sadariah adalah pakaian polos tiada motif serta cuma mempunyai satu pilihan warna saja. Nah, pemakaian pakaian sadariah ini nyatanya ada syaratnya.
Pakaian sadariah cuma ditujukan untuk pria Betawi yang telah di panggil dengan panggilan Abang. Dalam kata lainnya, pakaian sadariah dipakai oleh pria Betawi yang telah masuk umur dewasa.
  • Celana Kain Dengan Motif Batik
Celana dari kain batik ini umumnya bentuk seperti celanan kolor dengan karet di bagian pinggangnya. Celanan kolor ini adalah salah satunya pakaian yang biasa dipakai oleh penduduk Betawi. Umumnya, panjang dari celana kain ini ialah selutut atau ukuran tanggung. Motif yang digunakan juga lumayan sederhana, tidaklah terlalu ramai serta warna yang diambil juga tidaklah terlalu mencolok. Biasanya, warna kain yang dipakai untuk bikin celana kolor ini ialah beberapa warna tenang, seperti putih, hitam serta cokelat.
  • 2. Pakaian Adat Betawi Wanita


Dalam kesehariannya, baju yang dipakai oleh wanita Betawi condong berbanding terbalik dengan baju pria. Bila baju pria biasanya memakai warna yang tenang serta tidaklah terlalu mencolok, jadi warna baju yang biasa dipakai wanita Betawi ialah warna cerah atau jelas. 

Wanita Betawi umumnya memakai pakaian kurung dipercantik dengan selendang dengan warna seirama pakaian kurung. Diluar itu, wanita Betawi memakai kerudung menjadi penutup kepala. Untuk bawahannya, umumnya digabungkan dengan kain batik. Umumnya motif kain batik yang dipakai ialah geometris.
  • Baju Kurung
Untuk baju wanita, pakaian kurung adalah atribut penting buat baju adat. Umumnya pakaian kurung yang dipakai mempunyai lengan pendek. Warna yang diambil umumnya warna yang condong mencolok dengan beberapa warna jelas. Meskipun begitu, jaman moderen ikut memengaruhi perubahan pakaian Betawi. Sekarang ini sudah banyak desainer-desainer yang memperbanyak beberapa jenis warna untuk pakaian kurung. Bahkan juga ada juga yang memberikan saku dibagian depan pakaian untuk mempermudah pemakainya untuk menaruh suatu.
  • Kain Sarung yang Bermotif
Tidak beda jauh dengan baju pria, baju wanita ikut memakai kain sarung dengan motif untuk meningkatkan kekhasan baju adat. Kain sarung yang bukan sekedar menjadi sisi bawahan baju, akan tetapi dapat juga dipakai menjadi penutup kepala. Beberapa warna kain batik yang dipakai umumnya sesuai dengan warna pakaian kurung serta selendang yang dipakai.
  • Kerudung
Kain kerudung ini umumnya di pakai oleh wanita Betawi untuk menutupi sisi kepala. Kain yang dipakai umumnya tidak jauh beda dengan selendang yang digunakan. Pemakaian kerudung ini begitu sederhana, umumnya dikenakkan oleh pemudi Betawi waktu arena berprestise di Jakarta, penentuan Abang serta None Betawi.
  • 3. Pakaian adat yang Resmi
Baju adat sah Betawi umumnya dipakai oleh beberapa bangsawan atau demang. Baju yang bernama pakaian ujung serong ini sekarang ini bukan sekedar dipakai oleh golongan bangsawan. Pakaian ujung serong sudah jadi baju sah yang dipakai oleh beberapa PNS yang diresmikan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Pemakaian baju adat DKI Jakarta ini dipakai oleh PNS cuma pada hari-hari spesifik saja. 

Baju ujung serong adalah baju yang terbagi dalam baju putih menjadi dalaman, kain batik geometris yang dipakai pada bagian pinggang dengan panjang selutut, jas berwarna gelap serta celana dengan warna seirama dengan jas.
Untuk pria, tidak lupa ikut aksesori seperti kopyah menjadi penutup kepala, senjata yang diselipkan dibagian pinggang, umumnya berbentuk pisau raut atau senjata seperti badik, jam rantai menjadi penghias yang ditempatkan dibagian saku, kuku macan serta tidak lupa juga pemakaian sepatu pantopel. Sedang untuk baju wanita, tidak beda juah dengan baju kesehatian, pakaian kurung, selendang, kain batik, serta kerudung.